Kumpulan Bahasa Sunda Halus yang Pasti Pernah Kamu Dengar
Punya temen orang Sunda? Pernah denger orang ngomong pakai Basa Sunda yang sebenarny kamu tau apa maksudnya tapi bingung menanggapinya karena takut salah?
Dalam artikel ini, kamu akan di ajak untuk mengenali arti dan makna dari kata-kata yang umum kamu dengar dalam Basa Sunda.
Sebenarnya ada banyak sekali kata halus dalam Basa Sunda yang sayangnya nggak mungkin dibahas semuanya dalam artikel ini.
Oleh karena itu, kita sudah pilih sejumlah kata yang paling umum, sering digunakan dan mungkin familiar di telinga kamu tapi nggak tahu artinya. Berikut diantaranya:
Misalnya..
Kamu lagi jalan sendiri atau jalan bareng sama teman-teman kamu. Kemudian di depan kamu ada beberapa orang yang berdiam diri di dekat jalan atau tempat tersebut.
Maka, untuk menunjukan rasa sopan santun terhadap orang tersebut, kamu menggunakan kata punten ketika melewati orang itu tadi.
Selain itu, kata punten juga bisa kamu gunakan ketika akan mendahului langkah orang yang ada di depan kamu, terutama orang yang umurnya jauh lebih tua dari kamu.
Contohnya:
Karena sebenernya dalam adab sopan santun yang kita tahu, saat berjalan dan di depan kita ada orang tua yang sedang berjalan juga.
Maka mau tidak mau kita harus tetap berada dibelakang mereka, kita tidak boleh mendahuluinya kecuali jika kita tergesa-gesa.
Jadi, ketika kamu mengucapkan kata punten saat berpapasan atau berjalan mendahului orang lain, maka respon atau jawaban dari orang lain adalah kata mangga.
Contoh:
Ngalangkung artinya lewat.
Contoh dalam percakapan:
Contoh:
Kata wios akan menjadi teu sawios-wios tergantung dari penggunaannya.
Contoh:
Alim itu lebih cenderung ke penolakkan.
Alim adalah kata halus dalam Basa Sunda.
Kata kasarnya dari alim ini adalah embung, atau bisa juga teu hayang.
Contoh:
Kedua kata setelah "duka" tersebut biasanya digunakan untuk mempertegas ketidak tahuan akan sesuatu hal atau pertanyaan.
Kamu mungkin pernah mendengar kata teuing. Kata ini merupakan kata kasar dari duka.
Contoh:
Mungkin kamu pernah nemuin kedua kata tersebut dengan awalan dan akhiran yang kurang lebih seperti ini:
Contoh:
Biasanya kata sok ini dibarengi atau diakhiri dengan kata wae, yang mana wae jika dalam Bahasa Indonesia sama artinya dengan aja.
Contoh:
Contoh:
Mohon maaf jika ada kekurangan dalam penyampaian, terutama bagi kamu yang jauh lebih mengerti tentang Basa Sunda dan penggunaannya yang tepat. Mohon bantuannya untuk dikoreksi ya.
Dalam artikel ini, kamu akan di ajak untuk mengenali arti dan makna dari kata-kata yang umum kamu dengar dalam Basa Sunda.
Bahasa Sunda Halus dan Artinya
Photo by Ben White on Unsplash |
Sebenarnya ada banyak sekali kata halus dalam Basa Sunda yang sayangnya nggak mungkin dibahas semuanya dalam artikel ini.
Oleh karena itu, kita sudah pilih sejumlah kata yang paling umum, sering digunakan dan mungkin familiar di telinga kamu tapi nggak tahu artinya. Berikut diantaranya:
1. Punten
Punten artinya permisi. Kata ini digunakan untuk menunjukan kesopan santunan terhadap orang lain, baik itu dikenali atau tidak yang umumnya diucapkan ketika berpapasan.Misalnya..
Kamu lagi jalan sendiri atau jalan bareng sama teman-teman kamu. Kemudian di depan kamu ada beberapa orang yang berdiam diri di dekat jalan atau tempat tersebut.
Maka, untuk menunjukan rasa sopan santun terhadap orang tersebut, kamu menggunakan kata punten ketika melewati orang itu tadi.
Selain itu, kata punten juga bisa kamu gunakan ketika akan mendahului langkah orang yang ada di depan kamu, terutama orang yang umurnya jauh lebih tua dari kamu.
Contohnya:
- Punten kapayunan, Pak/Bu. Artinya, permisi/mohon maaf keduluan, Pak/Bu.
Karena sebenernya dalam adab sopan santun yang kita tahu, saat berjalan dan di depan kita ada orang tua yang sedang berjalan juga.
Maka mau tidak mau kita harus tetap berada dibelakang mereka, kita tidak boleh mendahuluinya kecuali jika kita tergesa-gesa.
2. Mangga
Inget ya, bukan buah mangga. Dalam Bahasa Indonesia, kata mangga ini memiliki arti silakan/mempersilakan. Pasangan dari kata mangga ini yaitu kata punten tadi.Jadi, ketika kamu mengucapkan kata punten saat berpapasan atau berjalan mendahului orang lain, maka respon atau jawaban dari orang lain adalah kata mangga.
Contoh:
- Udin: Parunten/punten, ngiring ngalangkung.
- Banyak orang: Mangga.
- Udin: Permisi, numpang lewat.
- Banyak orang: Silakan.
Ngalangkung artinya lewat.
3. Nuhun atau hatur nuhun
Keduanya memiliki makna yang sama yaitu, untuk mengucapkan terimakasih.Contoh dalam percakapan:
- Aa: Neng, tadi Aa ngirim pulsa, aya teu?
- Neng: Aya Aa, nuhun/hatur nuhun.
- Aa: Neng, tadi Aa ngirim pulsa, ada nggak?
- Neng: Ada Aa, makasih.
4. Sumuhun
Kata sumuhun memiliki makna untuk meng-iya kan/membenarkan sesuatu hal atau pernyataan tertentu.Contoh:
- Udin: Jang, ieu teh leres jalanna kadieu?
- Ujang: Sumuhun Udin.
- Udin: Jang, ini bener jalannya ke sini?
- Ujang: Iya bener Udin.
5. Wios
Wios mengandung makna untuk memperbolehkan. Dalam sebuah pernyataan atau kalimat, biasanya tidak cuma wios saja yang digunakan.Kata wios akan menjadi teu sawios-wios tergantung dari penggunaannya.
Contoh:
- Udin: Jang, wios abdi nambut motorna? Bade neang pun lanceuk ka terminal.
- Ujang: Sok wae Udin, teu sawios-wios. Mung tong hilap bensinan, hehehe.
- Udin: Jang, boleh saya pinjam motornya? Mau jemput abang ke terminal.
- Ujang: Boleh aja Udin, nggak apa-apa. Cuma jangan lupa isi bensinnya, hehehe.
6. Alim
Bukan alim ulama ya, bukan!Alim itu lebih cenderung ke penolakkan.
Alim adalah kata halus dalam Basa Sunda.
Kata kasarnya dari alim ini adalah embung, atau bisa juga teu hayang.
Contoh:
- Aa: Neng kersa teu janteun kadeudeuh Aa?
- Neng: Alim ah Aa..
- Aa: Geuning :'(
- Aa: Neng mau gak jadi kesayangan Aa?
- Neng: Gak mau ah Aa..
- Aa: Kok gitu :'(
7. Duka, teu terang dan kirang terang
Ketiga-tiganya memiliki makna dari ketidak tahuan akan sesuatu. Umumnya teu terang atau kirang terang selalu ditambahkan setelah duka.Kedua kata setelah "duka" tersebut biasanya digunakan untuk mempertegas ketidak tahuan akan sesuatu hal atau pertanyaan.
Kamu mungkin pernah mendengar kata teuing. Kata ini merupakan kata kasar dari duka.
Contoh:
- Udin: Jang, terang bumina H. Entur teu?
- Ujang: Duka euy Din, kirang terang.
- Udin: Jang, tahu rumahnya H. Entur nggak?
- Ujang: Enggak euy Din, kurang tahu.
8. Meureun dan manawi
Dalam Bahasa Indonesia, kata meureun dan manawi memiliki makna akan kemungkinan. Dimana meureun merupakan kata kasar dari manawi.Mungkin kamu pernah nemuin kedua kata tersebut dengan awalan dan akhiran yang kurang lebih seperti ini:
- Meureunan
- Mamanawian
Contoh:
- Udin: Sep, mamanawian kagungan artos langkung?
- Asep: Aya. Kumaha kitu, Din?
- Udin: Bade nambut. hehe..
- Udin: Sep, barangkali kamu punya uang lebih?
- Asep: Ada. Emang kenapa, Din?
- Udin: Mau pinjam. hehe..
9. Sok
Sok disini bukan berarti sok/so dalam Bahasa Indonesia. Kata sok dalam Basa Sunda mengandung makna dari memperbolehkan atau mengizinkan.Biasanya kata sok ini dibarengi atau diakhiri dengan kata wae, yang mana wae jika dalam Bahasa Indonesia sama artinya dengan aja.
Contoh:
- Udin: Mat, wios teu abdi nambut motorna?
- Mamat: Sok wae Din.
- Udin: Mat, boleh gak gue pinjem motornya?
- Mamat: Pake aja Din.
10. Ukeun atau nyuhunkeun
Nyuhunkeun atau ukeun ini bermakna meminta dalam Bahasa Indonesia.Contoh:
- Asep: Mat, tiasa ukeun nomer WhatsApp na si Ujang teu?
- Mamat: Oh mangga.
- Asep: Mat, boleh minta nomor WhatsApp nya si Ujang nggak?
- Mamat: Oh boleh.
Bahasa Indonesia | Bahasa Sunda |
---|---|
Ada | Aya |
Tidak ada | Teu aya |
Adik | Rai, Adi, Pun Adi |
Kakak | Raka, Pun Lanceuk |
Akan | Bade, Bakal |
Anak Kecil | Murangkalih |
Dewasa | Baleg |
Bagus | Sae |
Jelek | Awon |
Bahagia | Bagja |
Sedih | Tunggara |
Ayah/Bapak | Bapa, Pun Bapa, Tuang Rama |
Ibu/Mamah | Pun Biang |
Tidur | Kulem, Bobo |
Bangun Tidur | Gugah/Ugah Bobo |
Baru | Anyar |
Lama | Lawas |
Barusan | Nembe |
Benar/Betul | Leres |
Salah | Lepat |
Berangkat | Mios, Angkat |
Pulang | Mulih |
Berapa | Sabaraha |
Bagaimana | Kumaha |
Siapa | Saha |
Yang Mana | Nu Mana |
Kapan | Iraha |
Besar | Ageung |
Besok | Enjing |
Bukan | Sanes |
Gadis | Parawan |
Bujangan | Perjaka |
Habis | Seep |
Ingin | Hoyong, Palay |
Suami | Caroge |
Istri | Pun Bojo |
Janda | Randa |
Duda | Duda |
Mohon maaf jika ada kekurangan dalam penyampaian, terutama bagi kamu yang jauh lebih mengerti tentang Basa Sunda dan penggunaannya yang tepat. Mohon bantuannya untuk dikoreksi ya.