Kiat Memulai Bisnis Celana Denim dengan Modal Minim
Memulai bisnis bukanlah sesuatu hal yang mudah, karena untuk memulainya saja butuh niat dan tekad yang kuat, terutama komitmen.
Memulai bisnis sebaiknya bukan semata-mata karena tergiur oleh keuntungan yang didapat oleh orang lain.
Apabila memang tergiur oleh keuntangan yang bisa didapat, alangkah lebih baik lagi jika kita melihat terlebih dulu bagaimana keadaan orang tersebut sebelum mampu meraup keuntungan yang melimpah dari bisnisnya.
Belajar dulu dari rekam jejaknya dalam berbisnis, baru simpulkan, maju atau mundur. Mungkin hal ini bisa saja berlaku bagi sebagian orang ataupun sebaliknya.
Sama halnya dengan apa yang dialami oleh saya ketika pertama kali memulai bisnis kecil-kecilan (cara sendiri, tanpa bimbingan orang lain) dengan cara membuat dan menjual celana denim.
Ya, bisnis celana jeans atau denim.
Dalam kasus yang penulis alami, semuanya berawal dari ketidak sengajaan. Ditambah lagi dengan minimnya pengetahuan mengenai produk celana jeans dan denim, sehingga membuat bisnis kecil-kecilan tersebut cenderung stagnan dan penjualanya pun naik turun. Kadang naik banget, kadang turun, bangetnya dua kali. Gitu..
Jadi bisa disimpulkan bahwa bisnis yang dilakukan waktu itu karena ada peluang yang dibumbui dengan jurus aji mumpung. Niatnya buat celana denim hanya untuk bergaya. Begitu dipake ke kampus, anak kelas pada suka.
Disini letak aji mumpungnya!
Langsung saja saya tawarkan jasa untuk membuat celana yang sama persis, dan mereka pun setuju. Ini namanya mampang-mempeung kalau dalam Basa Sunda.
Dengan hanya bermodalkan uang Rp. 200.000,- saja, ditambah kenal dekat dengan pemilik konveksi pakaian, saya nekat membuatkan mereka celana jeans dan denim.
Lambat laun, karena memang saya tidak terlalu serius menjalankannya dan menganggapnya sebagai bisnis, modal bisnis kecil-kecilan yang tadinya 200 ribu itu kembali dan bertambah.
Pokoknya cukuplah untuk membeli beberapa meter kain denim, tukar handphone, sedikit jalan-jalan dan hal-hal lainya yang bisa membuat saya senang - hehe.
Seiring berjalanya waktu, saya pun mulai belajar dan sedikit mengerti mengenai proses pembuatan, membedakan kualitas jahitan yang baik dan buruk, serta tempat dimana bisa membeli bahan denim.
Namun sayang, karena ketidak seriusan dalam menggeluti bisnis jeans dan denim ini. Pelanggan pun pada kabur dan pindah ke lain hati, sedih kalau diceritain mah. Meskipun begitu, saya tetap menjalankan bisnis ini karena saya cukup menyukainya.
Nah, dari sepenggal kisah dan pengalaman saya ini. Mungkin terdapat beberapa pelajaran yang bisa di ambil darinya, terutama bagi kamu yang ingin memulai suatu bisnis atau usaha tertentu.
Apa yang saya simpulkan disini mungkin bisa saja berbeda menurut pemahaman dan pandangan kamu mengenai dunia bisnis ini, apalagi bagi yang paham betul urusan berbisnis.
Jadi, saya tidak menganjurkan kamu untuk menyerap begitu saja informasi yang diberikan disini. Apalagi jika informasi tersebut di jadikan sebagai landasan dalam mengambil suatu keputusan.
Jadikan informasi bisnis ini sebagai penambah wawasan saja, dan semoga bisa memberikan sedikit gambaran terkait bisnis celana jeans atau denim atau apapun itu yang masih memiliki keterkaitan dengan bisnis ini.
Berikut kesimpulan yang bisa diambil dari pengalaman memulai bisnis celana jeans dan denim dengan modal minim ini:
Afirmasi dan konfirmasi terlebih dahulu niat kamu dalam memulai bisnis ini.
Beneran niat mau memulai atau hanya niat saja yang baru terlintas dalam pikiran?
Sampai berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, yang ada dipikiranya itu cuma niat saja, ngomongnya itu-itu aja, pengen mulai tapi jalan ditempat.
Bahkan, kamu bisa mengajaknya untuk bekerja sama, tentu hal ini akan sangat menguntungkan.
Dengan perencanaan yang baik serta komitmen yang jelas, maka kamu akan lebih siap dan matang untuk memulai bisnis yang kamu inginkan sejak awal.
Rencanakan setiap detailnya dengan baik, urutkan yang mana yang harus didahulukan dan mana yang di nomor duakan, dan seterusnya. Untuk perencanaan, sesuaikan dengan modal yang kamu miliki.
Periksa kembali rencana yang sudah kamu buat, gunakan modal yang ada untuk hal yang utama terlebih dahulu.
Intinya, berapapun modal yang kamu miliki, gunakan saja sesuai dengan rencana yang sudah dibuat. Pokoknya modal itu digunakan agar bisnis yang kamu rencanakan sebelumnya bisa dimulai.
Misal, untuk saya pribadi, hal yang paling saya utamakan dalam memulai bisnis denim ini adalah "adanya barang". Lalu saya urutkan semua hal yang bisa mewujudkan "adanya barang" tersebut.
Atau, ketika saya mau mulai membuat produk celana. Dan yang akan saya utamakan terlebih dahulu adalah bahan untuk membuatnya, juga jasa penjahitnya. Itu inti dari poin ke-3 dan ke-4 yang sudah disebutkan sebelumnya.
Nah, itulah beberapa poin yang dirasa cukup penting untuk memulai bisnis dengan modal minim yang bisa saya bagikan dengan pembaca sekalian.
Memulai bisnis sebaiknya bukan semata-mata karena tergiur oleh keuntungan yang didapat oleh orang lain.
Apabila memang tergiur oleh keuntangan yang bisa didapat, alangkah lebih baik lagi jika kita melihat terlebih dulu bagaimana keadaan orang tersebut sebelum mampu meraup keuntungan yang melimpah dari bisnisnya.
Belajar dulu dari rekam jejaknya dalam berbisnis, baru simpulkan, maju atau mundur. Mungkin hal ini bisa saja berlaku bagi sebagian orang ataupun sebaliknya.
Sama halnya dengan apa yang dialami oleh saya ketika pertama kali memulai bisnis kecil-kecilan (cara sendiri, tanpa bimbingan orang lain) dengan cara membuat dan menjual celana denim.
Ya, bisnis celana jeans atau denim.
Bisnis Celana Denim
Ilustrasi gambar via pixabay.com |
Dalam kasus yang penulis alami, semuanya berawal dari ketidak sengajaan. Ditambah lagi dengan minimnya pengetahuan mengenai produk celana jeans dan denim, sehingga membuat bisnis kecil-kecilan tersebut cenderung stagnan dan penjualanya pun naik turun. Kadang naik banget, kadang turun, bangetnya dua kali. Gitu..
Jadi bisa disimpulkan bahwa bisnis yang dilakukan waktu itu karena ada peluang yang dibumbui dengan jurus aji mumpung. Niatnya buat celana denim hanya untuk bergaya. Begitu dipake ke kampus, anak kelas pada suka.
Disini letak aji mumpungnya!
Langsung saja saya tawarkan jasa untuk membuat celana yang sama persis, dan mereka pun setuju. Ini namanya mampang-mempeung kalau dalam Basa Sunda.
Dengan hanya bermodalkan uang Rp. 200.000,- saja, ditambah kenal dekat dengan pemilik konveksi pakaian, saya nekat membuatkan mereka celana jeans dan denim.
Lambat laun, karena memang saya tidak terlalu serius menjalankannya dan menganggapnya sebagai bisnis, modal bisnis kecil-kecilan yang tadinya 200 ribu itu kembali dan bertambah.
Pokoknya cukuplah untuk membeli beberapa meter kain denim, tukar handphone, sedikit jalan-jalan dan hal-hal lainya yang bisa membuat saya senang - hehe.
Seiring berjalanya waktu, saya pun mulai belajar dan sedikit mengerti mengenai proses pembuatan, membedakan kualitas jahitan yang baik dan buruk, serta tempat dimana bisa membeli bahan denim.
Namun sayang, karena ketidak seriusan dalam menggeluti bisnis jeans dan denim ini. Pelanggan pun pada kabur dan pindah ke lain hati, sedih kalau diceritain mah. Meskipun begitu, saya tetap menjalankan bisnis ini karena saya cukup menyukainya.
Nah, dari sepenggal kisah dan pengalaman saya ini. Mungkin terdapat beberapa pelajaran yang bisa di ambil darinya, terutama bagi kamu yang ingin memulai suatu bisnis atau usaha tertentu.
Apa yang saya simpulkan disini mungkin bisa saja berbeda menurut pemahaman dan pandangan kamu mengenai dunia bisnis ini, apalagi bagi yang paham betul urusan berbisnis.
Jadi, saya tidak menganjurkan kamu untuk menyerap begitu saja informasi yang diberikan disini. Apalagi jika informasi tersebut di jadikan sebagai landasan dalam mengambil suatu keputusan.
Jadikan informasi bisnis ini sebagai penambah wawasan saja, dan semoga bisa memberikan sedikit gambaran terkait bisnis celana jeans atau denim atau apapun itu yang masih memiliki keterkaitan dengan bisnis ini.
Berikut kesimpulan yang bisa diambil dari pengalaman memulai bisnis celana jeans dan denim dengan modal minim ini:
1. Punya niat dan tekad yang kuat untuk memulai
Poin pertama ini merupakan hal yang fundamental, substansi, mendasar, prinsip, apapun itu, tanpa adanya niat dan tekad yang kuat, mana bisa dimulai bisnisnya. Ya, kan?Afirmasi dan konfirmasi terlebih dahulu niat kamu dalam memulai bisnis ini.
Beneran niat mau memulai atau hanya niat saja yang baru terlintas dalam pikiran?
Wah lumayan juga untungnya, gue juga mau mulai bisnis ini ah!
Sampai berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan, yang ada dipikiranya itu cuma niat saja, ngomongnya itu-itu aja, pengen mulai tapi jalan ditempat.
2. Periksa kontak, cari orang yang berhubungan dengan bisnismu
Ini sangat membantu, apalagi jika kamu belum begitu paham dengan bisnis yang akan kamu jalankan nantinya. Jika ada, tanyakan kepada teman kamu tersebut tentang bisnis yang akan kamu jalankan nantinya.Bahkan, kamu bisa mengajaknya untuk bekerja sama, tentu hal ini akan sangat menguntungkan.
3. Punya rencana dan komitmen
Pikirkan baik-baik tentang apa yang harus dan akan dilakukan satu persatu, dan apa yang tidak perlu dilakukan. Kalau perlu buat to-do-list tentang hal apa saja yang perlu kamu lakukan sebelum memulai.Dengan perencanaan yang baik serta komitmen yang jelas, maka kamu akan lebih siap dan matang untuk memulai bisnis yang kamu inginkan sejak awal.
Rencanakan setiap detailnya dengan baik, urutkan yang mana yang harus didahulukan dan mana yang di nomor duakan, dan seterusnya. Untuk perencanaan, sesuaikan dengan modal yang kamu miliki.
4. Modal
Untuk masalah modal, bagi kamu yang masih berstatus pelajar atau mahasiswa sebaiknya tidak usah terlalu dipikirkan. Cukup sisihkan sebagian dari uang jajanmu sehari-hari, kumpulkan hingga dirasa cukup.Periksa kembali rencana yang sudah kamu buat, gunakan modal yang ada untuk hal yang utama terlebih dahulu.
Intinya, berapapun modal yang kamu miliki, gunakan saja sesuai dengan rencana yang sudah dibuat. Pokoknya modal itu digunakan agar bisnis yang kamu rencanakan sebelumnya bisa dimulai.
5. Realisasikan rencana bisnis yang sudah kamu buat
Sekarang waktunya untuk mewujudkan bisnis yang kamu inginkan sejak awal. Mulai lah dari rencana yang paling kamu utamakan sesuai dengan perencaan bisnis yang sudah kamu buat sebelumnya.Misal, untuk saya pribadi, hal yang paling saya utamakan dalam memulai bisnis denim ini adalah "adanya barang". Lalu saya urutkan semua hal yang bisa mewujudkan "adanya barang" tersebut.
Atau, ketika saya mau mulai membuat produk celana. Dan yang akan saya utamakan terlebih dahulu adalah bahan untuk membuatnya, juga jasa penjahitnya. Itu inti dari poin ke-3 dan ke-4 yang sudah disebutkan sebelumnya.
Nah, itulah beberapa poin yang dirasa cukup penting untuk memulai bisnis dengan modal minim yang bisa saya bagikan dengan pembaca sekalian.