Gambaran dan Tips Memulai Bisnis Celana Denim dengan Modal Minim
Dalam postingan kali ini, akan dipaparkan sedikit lebih mendetail terkait beberapa hal yang perlu diperhitungkan, dan diperhatikan dalam memulai bisnis pakaian ini, baik itu kaos maupun denim.
Sebelum lebih jauh membahas pokok dan inti dari postingan tentang cara memulia bisnis celana denim ini, saya secara pribadi tidak menganjurkan untuk mengikuti apa yang disebutkan dalam postingan ini karena adanya keterbatasan.
Pada postingan tersebut, tidak terlalu disebutkan secara gamblang hal-hal terkait membangun usaha mandiri yang diantaranya adalah:
Selengkapnya terkait memilih dan menentukan nama brand, akan dibahas dilain waktu. Untuk saat ini, hanya akan dibahas beberapa langkah yang penulis lakukan sebelum memiliki brand/merk sendiri.
Disamping itu, modal yang dibutuhkannya pun masuk akal untuk seorang pelajar dan mahasiswa. Rasanya akan lebih baik untuk permulaan, apalagi jika baru saja memulai, untuk tidak terlalu memikirkan nama brand/merk yang akan digunakan terlebih dahulu.
Dari hasil riset dan sedikit wawancara yang dilakukan pada tahun 2012 dengan sejumlah orang dilingkungan sekolah dan kampus tempat dimana penulis tinggal. Dapat disimpulkan bahwa,
Perihal yang satu ini, tergantung ide dan perencanaan kamu sendiri dalam melakukan dan menjalankan bisnis pakaian ini.
Kalau saya pribadi tidak terlalu banyak ber-'wacana', yang penulis lakukan sesuai dengan apa yang dibahas dalam postingan kali ini.
Uang 200 ribu tersebut;
Tergantung kualitas yang kamu inginkan per satu celananya.
Mari kita uraikan:
Karena penulis masih menggunakan harga jual barang pada tahun 2013-2014. Maka penulis asumsikan bahwa harga barang untuk saat ini naik Rp. 5.000,- sampai Rp. 7.000,- per satuan barang yang dibutuhkan untuk membuat satu buah celana denim.
Oleh karena itu, kamu perlu mencari penyedia jasa pembuatan celana yang bisa menyediakan barang-barang yang tidak kamu beli tersebut. Tentu akan ada perbedaan harga, namun lebih praktis dan ekonomis.
Kenapa?
Karena jika kamu membeli kain untuk saku, benang, zipper, button dan rivet akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan kamu hanya akan membuat celana denim beberapa saja, tidak dalam jumlah yang banyak.
Sedikit pengalaman penulis agar menjadi gambaran buat kamu saja terkait tidak membeli barang yang lain selain denim.
Pertama, kain yang dibutuhkan untuk saku bagian dalam itu tidak banyak. Hanya sedikit saja, apalagi jika hanya membuat satu buah celana denim.
Tentu sisa kain tersebut masih banyak dan tersimpan begitu saja. Takutnya kalau terlalu lama disimpan malah rusak, oleh tikus atau rayap misalnya. Begitupun dengan benang.
Kedua, Button dan rivet. Kamu tau kan kedua jenis barang yang wajib nempel di celana ini? Biasanya sering kita temui merekat erat pada bagian saku untuk jenis rivet dan pada bagian pengait untuk jenis button.
Button dan rivet ini tidak bisa kamu beli satuan. Dulu ketika saya mencoba untuk menggunakan button dan rivet sendiri (atas nama brand sendiri), biaya yang dibutuhkan untuk membuatnya lumayan besar untuk bisnis kecil-kecilan saya waktu itu.
Tapi, tenang saja. Ada banyak toko yang menjual kebutuhan terkait rivet dan button ini. Bentuk, motif atau modelnya pun bermacam-macam. Tinggal kamu sesuaikan saja dengan celana yang akan kamu buat. Begitupun dengan zipper.
Kamu bisa membeli dan mendapatkan bahan denim yang kamu cari di daerah Pasar Baru, Kota Bandung.
Disana terdapat banyak sekali toko bahan pakaian yang kamu perlukan, tidak usah khawatir dan takut jika barang yang dicari tidak ada.
Sedikit tips, kalau pergi ke pasar baru untuk mencari bahan, usahakan jangan pas weekend, bukan karena macetnya. Tapi karena beberapa toko ada yang tutup, senin pun kadang masih ada yang tutup dan buka siang.
Jadi, biar kamu enak nyarinya, coba datang pada hari selasa, rabu atau kamis.
Inget, semua bahan yang dijual disana hampir semuanya sama. Jadi cari lah toko yang menjual barangnya lebih murah dengan kualitas yang sama.
Apa lagi ya?Rasanya sudah cukup untuk sekedar gambaran saja.
Sebelum lebih jauh membahas pokok dan inti dari postingan tentang cara memulia bisnis celana denim ini, saya secara pribadi tidak menganjurkan untuk mengikuti apa yang disebutkan dalam postingan ini karena adanya keterbatasan.
Oleh karena itu, jadikanlah postingan ini sebagai gambaran dan referensi saja, terutama dalam memulai bisnis pakaian, yaitu denim. Adapun keterbatasan penulis yang dimaksud, yaitu:
Begitupun dengan isi dari postingan ini - tidak ditujukan sebagai suatu nasihat professional. Postingan ini dibuat hanya sebagai informasi dan gambaran umum saja.
Jika kamu memerlukan suatu nasihat tertentu secara professional. Kamu bisa meminta nasihat tersebut kepada pihak yang lebih berkompeten dalam hal ini.
- pengalaman,
- sumber daya,
- daerah/domisili tempat dimana penulis tinggal, dll.
Begitupun dengan isi dari postingan ini - tidak ditujukan sebagai suatu nasihat professional. Postingan ini dibuat hanya sebagai informasi dan gambaran umum saja.
Jika kamu memerlukan suatu nasihat tertentu secara professional. Kamu bisa meminta nasihat tersebut kepada pihak yang lebih berkompeten dalam hal ini.
Awal Mula Memulai Bisnis
Seperti yang telah disebutkan dalam postingan sebelumnya, bisnis yang penulis lakukan ini berawal dari ketidak sengajaan, namun kemudian menjadi peluang usaha tersendiri bagi penulis dalam hal mencari uang tambahan ketika kuliah.Pada postingan tersebut, tidak terlalu disebutkan secara gamblang hal-hal terkait membangun usaha mandiri yang diantaranya adalah:
- Tahapan dan langkah yang dilakukan,
- Proses yang ditempuh,
- Waktu yang dibutuhkan,
- Modal yang diperlukan,
- Sumber yang diperlukan.
1. Tahapan dan Langkah yang Dilakukan
1.1 Memilih dan Menentukan Nama Brand
Bagi kamu yang memang memiliki modal lebih, nama brand tentu jadi prioritas karena menyangkut identitas dari produk yang kamu jual. Sehingga orang akan lebih mudah mencari dan mengingatnya.Selengkapnya terkait memilih dan menentukan nama brand, akan dibahas dilain waktu. Untuk saat ini, hanya akan dibahas beberapa langkah yang penulis lakukan sebelum memiliki brand/merk sendiri.
Disamping itu, modal yang dibutuhkannya pun masuk akal untuk seorang pelajar dan mahasiswa. Rasanya akan lebih baik untuk permulaan, apalagi jika baru saja memulai, untuk tidak terlalu memikirkan nama brand/merk yang akan digunakan terlebih dahulu.
yang penting, orang tau kalau kamu jualan dan punya produk.
1.2 Siapa yang cocok mengenakan produk yang kamu jual?
Untuk membangun bisnis denim kecil-kecilan ini, penulis, dalam hal ini, saya pribadi sedikit melakukan riset yang juga kecil-kecilan, dengan segala macam bentuk dan keterbatasan dalam pengumpulan datanya. Namun cukup memberikan gambaran yang umum bagi penulis.Dari hasil riset dan sedikit wawancara yang dilakukan pada tahun 2012 dengan sejumlah orang dilingkungan sekolah dan kampus tempat dimana penulis tinggal. Dapat disimpulkan bahwa,
mereka yang dengan rentan usia antara 18-24 tahun cenderung masih memperhatikan gaya dalam segi berpakaian dan apa yang mereka kenakan. Terutama mereka yang berusia antara 18-21 tahun yang masih duduk dibangku kelas X SMA dan mereka yang masih kuliah di semester I - IV.Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa produk pakain dengan jenis denim ini sangat mungkin disukai oleh mereka yang memiliki usia antara 18-24 tahun.
Target pembeli yang tepat sasaran merupakan kunci dari suksesnya penjualan suatu produk.
1.3 Apa yang mereka cari dan apa yang paling banyak diminati?
Tentunya hal tersebut harus juga dibarengi dengan preferensi mereka dalam memilih suatu produk. Berdasarkan dari data penjualan yang pernah dilakukan (2012-2014), yang kemudian digeneralisir, dapat disimpulkan bahwa,90% pembeli dengan rentan usia antara 18-24 tahun cenderung memilih untuk membeli produk denim dengan model/potongan skinny. Sisanya memilih model/potongan slim.
2. Proses yang Ditempuh dan Waktu yang Dibutuhkan
Perihal yang satu ini, tergantung ide dan perencanaan kamu sendiri dalam melakukan dan menjalankan bisnis pakaian ini.
Kalau saya pribadi tidak terlalu banyak ber-'wacana', yang penulis lakukan sesuai dengan apa yang dibahas dalam postingan kali ini.
Cari tau, beri tau, lalu jual dan kembangkan.
3. Modal yang Diperlukan
Untuk modal sendiri, awalnya memang hanya sebesar Rp. 200.000,- saja. Meskipun awalnya secara tidak sengaja, tapi mari kita uraikan.Uang 200 ribu tersebut;
- Rp. 110.000,- nya digunakan untuk membuat celana denim untuk dikenakan sendiri.
- di mulai lah bisnis ini dengan sisa uang 90 ribu dari 200 ribu tadi.
- Uang yang Rp. 110.000,- tersebut digunakan untuk promosi, dan
- Uang yang Rp. 90.000,- tersebut adalah modal utamanya.
Lalu, berapa modal yang diperlukan untuk memulai bisnis celana denim?
Besaran modal yang diperlukan untuk membuat celana denim (taksiran dengan berdasarkan harga barang pada tahun 2013-2014) adalah sebesar Rp. 80.000,- sampai dengan Rp. 150.000,-Tergantung kualitas yang kamu inginkan per satu celananya.
Mari kita uraikan:
Karena penulis masih menggunakan harga jual barang pada tahun 2013-2014. Maka penulis asumsikan bahwa harga barang untuk saat ini naik Rp. 5.000,- sampai Rp. 7.000,- per satuan barang yang dibutuhkan untuk membuat satu buah celana denim.
Apa saja barang yang dibutuhkan untuk membuat celana denim?
- Bahan denim
- Benang
- Kain untuk saku
- Button dan rivet
- Zipper
Oleh karena itu, kamu perlu mencari penyedia jasa pembuatan celana yang bisa menyediakan barang-barang yang tidak kamu beli tersebut. Tentu akan ada perbedaan harga, namun lebih praktis dan ekonomis.
Kenapa?
Karena jika kamu membeli kain untuk saku, benang, zipper, button dan rivet akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan kamu hanya akan membuat celana denim beberapa saja, tidak dalam jumlah yang banyak.
Sedikit pengalaman penulis agar menjadi gambaran buat kamu saja terkait tidak membeli barang yang lain selain denim.
Pertama, kain yang dibutuhkan untuk saku bagian dalam itu tidak banyak. Hanya sedikit saja, apalagi jika hanya membuat satu buah celana denim.
Tentu sisa kain tersebut masih banyak dan tersimpan begitu saja. Takutnya kalau terlalu lama disimpan malah rusak, oleh tikus atau rayap misalnya. Begitupun dengan benang.
Kedua, Button dan rivet. Kamu tau kan kedua jenis barang yang wajib nempel di celana ini? Biasanya sering kita temui merekat erat pada bagian saku untuk jenis rivet dan pada bagian pengait untuk jenis button.
Button dan rivet ini tidak bisa kamu beli satuan. Dulu ketika saya mencoba untuk menggunakan button dan rivet sendiri (atas nama brand sendiri), biaya yang dibutuhkan untuk membuatnya lumayan besar untuk bisnis kecil-kecilan saya waktu itu.
Tapi, tenang saja. Ada banyak toko yang menjual kebutuhan terkait rivet dan button ini. Bentuk, motif atau modelnya pun bermacam-macam. Tinggal kamu sesuaikan saja dengan celana yang akan kamu buat. Begitupun dengan zipper.
4. Dimana tempat membeli bahan denim?
Karena saya tinggal dan menetap di daerah Jawa Barat, jadi saya hanya tau sejumlah tempat-tempat yang biasa di kunjungi selama ini.Kamu bisa membeli dan mendapatkan bahan denim yang kamu cari di daerah Pasar Baru, Kota Bandung.
Disana terdapat banyak sekali toko bahan pakaian yang kamu perlukan, tidak usah khawatir dan takut jika barang yang dicari tidak ada.
Sedikit tips, kalau pergi ke pasar baru untuk mencari bahan, usahakan jangan pas weekend, bukan karena macetnya. Tapi karena beberapa toko ada yang tutup, senin pun kadang masih ada yang tutup dan buka siang.
Jadi, biar kamu enak nyarinya, coba datang pada hari selasa, rabu atau kamis.
Inget, semua bahan yang dijual disana hampir semuanya sama. Jadi cari lah toko yang menjual barangnya lebih murah dengan kualitas yang sama.
Apa lagi ya?Rasanya sudah cukup untuk sekedar gambaran saja.